Abusama dan Ypn Unggul di Oku Selatan dan Oku Induk

Berita Utama, Politik943 Dilihat
Yudi Purna Nugraha SH, Sosok Politisi muda Yang Unggul di Oku

 

BERITANEWS.ID – Political Research Center (K-PRC) merilis hasil survey yang mereka lakukan per- 17 – 27 Januari 2024 tentang peta dukungan Masyarakat di 3 Kabupaten OKU Raya menjelang pemilihan bupati/wakil bupati 2024 alias Pilkada OKU, OKU Timur, dan OKU Selatan 2024, di Baturaja. (30/03/2024).

Juru bicara K-PRC, Irfan Khairullah menjelaskan bahwa survei tersebut menyasar usia pemilih 17 tahun ke atas/pernah menikah yang memiliki peran elektoral signifikan sebagai pemilih di ketiga kabupaten tersebut. dengan jumlah terbanyak di pilkada 2024.

“Pemilih ini cenderung aktif dalam model partisipasi non elektoral, isu-isu tunggal, isu-isu konkret, isu infrastruktur, isu pertanian, isu umkm, isu Listrik, dan efektivitas aktivitas. Mereka juga menggunakan media baru sebagai kanal aktivitas politik,” ujarnya,.

Manajer Riset K-PRC, Lukman Hakim menambahkan, survei yang dilakukan pihaknya menyasar responden mulai usia 17 tahun sampai 42 tahun yang tersebar di 13 kecamatan, 14 kelurahan dan 143 desa di Kabupaten OKU,20 kecamatan, 7 elurahan dan 305 desa di kabupaten OKU Timur, serta 19 Kecamatan, 7 kelurahan dan 252 desa di kabupaten OKU Selatan, dengan jumlah responden 880 orang secara random sampling setiap kabupaten. Margin of error rata-rata sebesar ± 2,87% pada tingkat kepercayaan 95%.

Hasilnya, “Ternyata ada sekitar 71 persen Masyarakat tahu bahwa akan ada pemilihan umum daerah 2024, sehingga tak ada masalah untuk angka partisipasi,” katanya. “Tapi, yang jadi masalah itu terkait tanggal dan bulan penyelenggaraan pilkada (pilbup), mereka tak mengetahuinya,” ujarnya. “Mereka cenderung terpaku pada pemilu yang digelar Februari 2024, sedangkan pelaksanaan pilkada mereka cenderung tak terlalu banyak yang tahu,” ucap Lucky panggilannya.
.
“Jadi, ini salah satu temuan dan menjadi pekerjaan rumah untuk penyelenggara pemilu guna lakukan sosialisasi ke masyarakat,” katanya. Pemilih di etiga kabupaten itu, masih ada sebanyak 54 persen menganggap figur atau sosok yang asal daerah atau etnis menjadi suatu hal yang penting untuk dipilih.

Selain memang latarbelakang agama yang menarik sebesar 70-80 persen menjadi alasan mereka memilih figur di pilkada daerah 2024. “Pemilih itu unik. Mereka melihat informasi figur atau calon melalui internet sebesar 73,1 persen, lalu 25,8 persen lewat sosialisasi para bakal kontestasi,” katanya. “Sebanyak 40 persennya itu pemilih sering berjam-jam melihat informasi tentang isu-isu politik dan lainnya,” ujar Lucky.

Adapun untuk bakal calon bupati di ketiga kabupaten itu yang tertinggi dalam survei K-PRC ini lewat simulasi terbuka, dengan pertanyaan “apakah anda tahu nama-nama berikut?”. Untuk kabupaten, OKU nama antara lain: Yudi Purna Nugraha dikenal oleh 26,8 %, Mardjito Bachri 24,5 %,Yoni Risdianto 13,6 %, Teddy Meilwansyah 13,5 %, Nopriansyah 8,9 %, dan tidak tahu 12, 7 %.

Sementara di OKU Timur, Lanosin Hamzah diketahui lebih dari 51,6 %, Lanosin adalah bupati petahanan,posisi kedua diduduki oleh Feri Antoni diketahui 11,6 %, Adi Nugraha Purna sebesar 8,9 %, Hj.Juniah3,1 %, Beni Defitson 2,7 %, dan sisanya 20,9 tidak menjawab.

Yang menarik di Kabupaten OKU Selatan, Dimana nama Abusama dikenal oleh 21,6 %, kedua Heri Martadinata 19,3 %, Hengki Irawan 12,3 %, Iwan Hermawan 11,2 %, Solihien Abuasir (petahanan 6,4 %), sisanya 28,9 % tidak memberikan respon terhadap pertanyaan dari enumerator survei.

Irfan Khairullah pun menyatakan bahwa politik identitas kesukuan masih tinggi yang pengaruhi pilihan responden di pemilu daerah 2024 mendatang”. Ujarnya. Tingginya, politik identitas yang muncul di media termasuk media sosial yang sulit dihilangkan jejak digitalnya, juga sangat mempengaruhi pilihan Masyarakat disamping fanatisme kesukuan mereka.

Survei ini jatuhnya pilihan Masyarakat pada sosok Abusama, masih sangat dipengaruhi oleh ketokohan H.Muhtadin Serai (HMS) sebagai mertua, begitu pula pada Heri Martadinata juga dipengaruhi oleh adiknya yang kini masih menjabat bupati. “Kreteria pilihan itu masih kuat dilihat pada ikatan kekerabatan kedua tokoh itu pada penguasa masa lalu dan saat ini”, katanya. Jadi, sangatlah wajar Ketika keduanya menduduki posisi puncak, mengalahkan Solihien Abuasir (wakil petahanan) dan Hengki Irawan seorang pengusaha, serta Iwan Hermawan legislator provinsi Sumatera Selatan daerah pemilihan OKU Selatan.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *